Oleh : Muhammad Ramdan, S.Pd.
Beberapa dekade ke belakang kebanyakan siswa belajar dibesarkan pada zaman kertas dan pensil, membaca dan menulis. Kekuatan mereka, diibaratkan sebagai generasi kapal selam, luwes bergerak perlahan di kedalaman makna. sedangkan pada zaman milenial sekarang ini para siswa merupakan pendatang baru dunia digital diibaratkan laksana kapal jet dengan pergerakannya cepat membahana membelah langit angkasa. Generasi native digital yang technoliterate. Unggul dalam speed dan multitasking. Pepatah kekinian mengatakan Guru Posting berdiri Siswa Update Berlari
Saat budaya baca tulis meredup. Ketika budaya kerumunan virtual merekah. diperlukan adanya suatu kontrol yang bijak dalam penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran jangan sampai siswa larut dalam dunia digital tapi kering akan makna pembelajarannya ataupun sebaliknya siswa tidak diajarkan atau kurang dibekali pemahaman dan penguasaan teknologi informasi untuk menghadapi tantangan mereka untuk
menggapai impian di masa depan. Sabda Rasulullah SAW: “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”. Artinya, ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan.
Beberapa tahun ke belakang tepatnya pertengahan tahun 2019 pandemi COVID 19 mendera, pembelajaran luring (offline) berubah menjadi daring (online) dengan segala konsekuensinya. Guru dipaksa, terpaksa dan menjadi terbiasa melakukan pembelajaran jarak jauh. Guru pun beradaptasi dengan kebiasaan baru. Supaya tetap relevan dengan tuntutan zaman virtual. Pandemi membuat guru menjadi pribadi yang adaptif dan tahan uji. Terutama guru SMP dan SMA yang dipaksa memiliki kecakapan minimal menggunakan perangkat dan platform pembelajaran jarak jauh. Guru kapal selam bertemu murid speed boat. Dua kekuatan eksplosif bila keduanya bersinergi. Itulah kabar baik dunia pendidikan pada masa pandemi.
Demikian pula halnya pemerintah selaku pemegang regulasi dunia pendidikan menyiapkan berbagai macam aturan dan perangkat pendukungnya agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, sebagai contoh pengadaan akun email dengan nama akun belajar id bagi dunia pendidikan, dimana akun ini berguna sekali dalam mendukung pembelajaran secara daring dengan kapasitas tanpa batas, tinggal dunia pendidikan di Indonesia ntuk bisa mengoptimalkan dan memaksimalkan dalam penggunaannya, tentu untuk merubah senua itu diperlukan proses dan perubahan pola pikir (mindset) para penggunanya terutama guru selaku pengajar dan pendidik siswa di dalam kelas agar nantinya akun belajar ini dapat bermanfaat dan tepat guna bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Sumber : J. Sumardianta & Dhitta Puti Sarasvati, Guru Posting Berdiri Siswa Update Berlari, https://www.pustakakita.com/guru-posting-berdiri-murid-update-berlari-transformasi-pendidik-zaman-kerumunan-virtual.html
Penulis : Pengajar Bahasa Inggris di SMPN 1 Kersamanah
Komentar Terbaru