MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN
Lokasi : SMPN 1 Kersamanah
Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan motivasi peserta didik kelas VIII SMPN 1 Kersamanah pada pembelajaran PPKn dengan model pembelajaran Project Based Learning menggunakan media Canva dan Kahoot.
Penulis : Vety Fitriani
Tanggal : Sabtu, 7 Januari 2023
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Adapun latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini, diidentifikasikan bahwa akar permasalahannya adalah:
- Guru belum mengarahkan pembelajaran di kelas ke arah Students Centered (Berpusat pada Peserta Didik)
- Metode dan model pembelajaran yang inovatif belum sepenuhnya di terapkan di kelas.
- Media berbasis ICT (Information and Communication Technologies) kurang dimanfaatkan oleh guru untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan interaktif.
- Motivasi dan minat belajar peserta didik yang rendah.
Praktik Baik (Best Practice) pada pembelajaran ini sangat perlu untuk dibagikan karena model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based Learning (PJBL) yakni model pembelajaran yang lebih banyak mengutamakan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Melalui model pembelajaran ini peserta didik mendapatkan pembelajaran bermakna sehingga mampu berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah, melakukan inisiatif untuk mengemukakan pendapatnya, menyelesaikan tugas secara mandiri, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, mengembangkan proyek menggunakan media yang ditentukan sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama kelompoknya, menguji hasil dan mengevaluassi pengalaman belajar peserta didik dengan melakukan presentasi di depan kelas. Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Penulis berpendapat bahwa masalah-masalah yang saya hadapi sudah umum terjadi di banyak sekolah dan saya yakin guru lainnya di luar sana mengalami hal yang serupa. Oleh karena itu, harapan saya adalah bahwa praktik baik ini bukan hanya berpengaruh terhadap motivasi diri saya pribadi sebagai pelaksana dan penulis dalam menerapkan model, metode dan media pembelajaran yang inovatif, namun juga bisa bermanfaat dan berdampak nyata sebagai inspirasi dan referensi untuk diimplemantasikan langsung oleh rekan-rekan guru lainnya yang tergerak untuk menyelesaikan masalah serupa di kelas dan sekolahnya masing-masing.
Pelaksana sebagai guru profesional memiliki peran sebagai pemimpin pembelaja ran dan orang yang bertanggung jawab penuh mendorong kolaborasi untuk melaksanakan praktik pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan model PjBL dan media pembelajaran yang tepat guna serta inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisamtercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.
Dari hasil analisis kajian literatur dan wawancara, penyebab dari tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
- Guru belum mengarahkan pembelajaran di kelas ke arah Student Centered (Berpusat pada Peserta Didik).
- Metode dan model pembelajaran yang inovatif belum sepenuhnya di terapkan di kelas.
- Media berbasis ICT (Information and Communication Tecnologies) kurang dimanfaatkan oleh guru untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan interaktif
- Motivasi dan minat belajar peserta didik yang rendah.
Dari beberapa akar penyebab masalah di atas, tantangan yang dihadapi guru agar pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMPN 1 Kersamanah pada penggunaan media Canva dan Kahoot dalam pembelajaran PPKn:
- Penyusunan perangkat pembelajaran berbasis Students Centered (Berpusat pada murid) yang mengandung unsur literasi, numerasi, HOTS, TPACK dan ICT disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
- Pengunaan model dan metode pembelajaran inovatif yang efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik
- Pembuatan bahan dan media ajar yang menarik dan interaktif.
- Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik dengan memilih strategi dan cara yang menarik, kolaboratif dan komunikatif.
Pihak–pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik, rekan–rekan guru dan kepala sekolah. Penulis menganggap bahwa rekan–rekan guru dan kepala sekolah sebagai orang-orang yang sudah ahli dan berpengalaman dalam kegiatan pembelajaran perlu dilibatkan sebagai pemberi pendapat dan saran agar proses praktik pembelajaran dapat dilakukan secara optimal dan terarah sehingga tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini dapat diwujudkan sesuai harapan dan indikator capaian.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
- Langkah-Langkah
- Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis Students Centered (berpusat pada murid) yang mengandung unsur literasi, numerasi, HOTS, TPACK dan ICT yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar dalam pelajaran PPKn.
- Mengkomunikasikan RPP kepada kepala sekolah dan rekan guru sejawat serta dosen pembimbing atau guru pamong agar dapat di berikan saran dan rekomendasi agar RPP dapat disusun lebih baik.
- Memilih model dan metode pembelajaran inovatif yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik peserta didik seperti PjBl (Project Based Learning).
- Membuat media ajar yang menarik menggunakan Canva.
- Menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Mempersiapkan pertanyan-pertanyaan untuk dimasukan ke dalam instrumen penilaian.
- Membuat instrumen penilaian assesmen untuk Pre-Test dan Post-test menggunakan Goggle Form dan Kahoot.
- Mempersiapkan sarana dan fasilitas penunjang pembelajaran seperti laptop, proyektor, speaker, website, video pembelajaran dan internet dengan jaringan yang kuat.
- Melaksanakan pembelajaran menggunakan model PjBL, dan menyusun Project, melakukan Assesment, evaluasi.
- Di dalam proses pembelajaran, guru melakukan ice breaking yang menarik dan masih memiliki kaitan dengan materi pokok yang diajarkan serta memberikan apresiasi berupa rewards seperti pujian, gerakan memuji, timbal balik positif terhadap peserta didik maupun hadiah.
- Strategi
Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Memberikan informasi rinci kepada Kepala Sekolah tentang pelaksanaan praktik pembelajaran yang akan dilakukan.
- Membangun komunikasi dan kolaborasi dengan wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum untuk perencanaan jadwal pelaksanaan pembelajaran, Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana dan prasarana untuk menyiapkan ruang belajar yang menunjang terlaksananya pembelajaran.
- Mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas melalui media ajar yang menarik, materi ajar yang komunikatif dan bahan ajar yang interaktif secara kolaboratif.
- Memotivasi peserta didik dengan memberikan apresiasi berupa rewards dalam bentuk beragam seperti kalimat pujian, gerakan mmemuji, nilai positif dan bahkan hadiah yang dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik lebih baik lagi.
- Proses
Proses yang di jalankan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat secara garis beras adalah sebagai berikut:
- Melakukan persiapan:
- Mengkondisikan kelas agar kondusif.
- Memasang proyektor dan speaker.
- Mengatur letak kursi dan meja peserta didik.
- Menyiapkan alat pembelajaran yang akan digunakan seperti Laptop dan
- Memastikan gawai terhubung dengan internet.
- Melaksanakan Kegiatan Pendahuluan:
- Peserta Didik dan guru saling memberi dan menjawab salam serta menanya kabar.
- Guru dan peserta didik berdoa bersama.
- Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
- Guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya.
- Guru melakukan apersepsi.
- Guru menjelaskan Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran serta manfaat dari materi yang dipelajari.
- Menyajikan materi atau pertanyaan pemantik.
- Melaksanakan Kegiatan inti sesuai dengan model dan metode pemeblajaran yang dipilih:
- Mengajak siswa untuk menggunakan teknologi (gadget) dalam pembelajaran yakni Goggle Form.
- Mengenalkan media pembelajaran inovatif berbasis ICT dan TPACK yaitu Canva dan Goggle Form kepada peserta didik.
- Bersama peserta didik mempraktekkan pembelajaran melalui media Canva dalam pembuatan poster dan Google Form
- Melaksanakan kegiatan penutup:
- Saling bertanya jawab terkait proses penyelesaian project yang sudah diselesaikan bersama-sama dalam kelompok masing-masing.
- Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan bersama.
- Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan bersama.
- Peserta didik diberikan apresiasi.
- Guru menginformasikan materi ajar pada pertemuan berikutnya.
- Peserta didik di minta untuk memimpin doa penutup.
- Guru dan peserta didik saling memberi dan menjawab salam.
- Dukungan
Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya juga dibantu dan didukung dengan sangat baik oleh:
- Kepala sekolah dan rekan-rekan guru sejawat di sekolah saya dalam proses persiapan perangkat pembelajara, penjadwalan kelas untuk praktik pembelajaran dan pengadaan alat penunjang seperti proyektor, terminal, listrik, laptop, dan kamera.
- Rekan Guru dalam membantu saya mengatur tata letak seluruh perangkat dan alat penunjang pembelajaran di kelas dan sebagai videografer
- Dosen Pembimbing dan Guru Pamong dalam mengarahkan proses kegiatan pembelajaran pembelajaran yang baik dan benar.
- Sumber Daya / Sarana yang diperlukan
- Sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran yaitu:
- 1 ruang kelas yang tenang, nyaman dan bersih.
- 1 set dokumen perangkat pembelajaran.
- 1 laptop (1 di gunakan untuk presentasi materi melalui media Canva)
- 1 proyektor
- 3 kamera
- 1 kabel terminal listrik
- 1 speaker active
- Materi pembelajaran di Power Point, lembar kerja peserta didik di grup Whatsapp, instrumen penilaian dan media pembelajaran pembuatan poster di aplikasi Canva.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan motivasi peserta didik kelas VIII SMPN 1 Kersamanah pada pembuatan poster menggunakan media Canva dalam pembelajaran PPKn, antara lain:
- Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator atau pembimbing di kelas sehingga pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya intensitas dan frekuensi guru dalam melakukan ceramah dan banyaknya kegiatan yang menuntut komunikasi dua arah antara peserta didik dan guru, bahkan peserta didik dapat belajar secara mandiri menggunakan strategi dan cara yang mereka sukai.
- Melalui model dan metode pembelajaran inovatif, peserta didik menjadi lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran di kelas. Terlihat dari keterlibatan seluruh peserta didik saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam slide Power Point, mengamati bersama video pembelajaran yang di tampilkan terutama saat peserta didik secara berkelompok, berdiskusi dan berkejasama menyelesaikan Project melalui
- Melalui media berbasis TPACK dan ICT yang pertama adalah Canva, materi yang disajikan menjadi lebih menarik dan variatif serta mudah diakses baik oleh peserta didik maupun guru. Sehingga pembelajaran berlangsung menjadi lebih menarik. Lalu media yang kedua yaitu Goggle Form, media ini sangat membantu untuk mengerjakan soal. Selain itu, menggunakan Goggle Form mempermudah saya sebagai guru untuk mengetahui hasil nilai peserta didik.
Respon dari guru pamong dan dosen pada kegiatan praktik pembelajaran tersebut sangat positif dan suportif, sehingga diharapkan kegiatan praktik baik tersebut dapat dilanjutkan pada proses pembelajaran berikutnya di sekolah, selain itu peserta didik dan rekan-rekan guru memberikan respon yang sangat baik terkait dengan model PjBL yang sudah diterapkan dalam proses pembelajaran.
Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBl) dan media yang digunakan lebih inovatif dan interaktif. Hal tersebut berdampak pada proses pelaksanaannya, dimana guru dapat memberikan tampilan materi pembelajaran melalui PPT. Sedangkan peserta didik menjaadi lebih aktif secara individu maupun kelompok saat membuat project poster dalam media canva.
Dengan keberhasilan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa peserta didik sudah mampu secara aktif dan kreatif dalam membuat poster di media Canva di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa negara dalam upaya Melaksanakan dan Mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Intisari pembelajaran yang diperoleh adalah dalam setiap proses pembelajaran pendidik harus menyadari kondisi atau situasi kelas serta karakteristik peserta didiknya sehingga paham betul tentang apa masalah dan solusi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Selanjutnya guru juga harus menyesuaikan materi dengan model dan metode pembelajaran inovatif didukung oleh media pembelajaran yang menarik dan modern, baik dalam kategori digital maupun analog. Setelah mengetahui masalah yang dihadapi peserta didik, maka pendidik merasa tertantang untuk selalu meningkatkan kualitas diri agar dapat melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Apabila guru senantiasa selalu meningkatkan kompetensinya, maka kemampuan dan pengetahuan peserta didik pun akan meningkat.
Komentar Terbaru